Untuk kesekian kalinya aku mencoba untuk kembali, kembali
ke tempat ini dengan semangat menggebu, dengan asa yang melangit.
Tapi bagaimanapun jua, realita tidak pernah berubah. Perkataan,
plan, list mimpi itu tak semudah ketika diucapkan, tak segampang ketika
menggoreskannya, tak sesimpel apa yang terbesit dipikiran.
Yaa, aku tau life is struggle tidak ada hasil maksimal yang diperoleh
instan. Semua butuh kerja keras, butuh perjuangan.
Tapi ntah mengapa, hari ini aku hanya bisa diam terpekur,
merenungi kembali perjalananku.
Mungkin ini memang bukan jalanku. Mungkin Allah menciptakan tempat lain yang lebih baik buatku. Bukan di sini.
Mungkin ini memang bukan jalanku. Mungkin Allah menciptakan tempat lain yang lebih baik buatku. Bukan di sini.
Jujur aku iri, bahkan sangat iri, melihat mereka dengan
sangat mudahnya dapat mengingat semuanya dengan baik.
Sedang aku? Ntah apakah
itu hanya sugesti dari diriku senidri, tapi itulah fakta yang berulang. Menghafal
mungkin bukan keahlianku. Dalam hal
lain mungkin aku bisa mengarang sesuka hatiku, menorehkan apa saja yang
terlintas di pikiranku, menyambungkan semuanyaa menjadi satu kesatuan yang
utuh, menjadi sebuah jawaban saat ujian misalnya.
Tapi Menghafal Alquran yg mulia ini tidak butuh keahlian
"ngarang" ku. Semua dihafalkan sebagaimana ia telah di turunkan.
Selalu kuyakinkan diriku tuk trus melangkah, firman Allah
tidak pernah main-main. "Walaqod yassarnaal quraana lidzdzikri fahal min
muddakir",, tapi kenapa hal itu terasa sanagt sulit buatku?
Apakah aku memang tidak ditakdirkan untuk menuntaskannya?
Mungkin aku tidak layak untuk semua ini? Ataukah karena dosaku yang melangit, yang mengahalangiku?
Mungkin aku tidak layak untuk semua ini? Ataukah karena dosaku yang melangit, yang mengahalangiku?
*Akuuu di ambang keputusasaan yang tak hentinya membayangi
langkahku.
#Anyone can help me to solve this big problem?
Wish that....
Wish that....
0 komentar:
Posting Komentar